PT Telkom Indonesia saat ini tengah mengambil langkah-langkah penanganan emergency dan urgency untuk menjamin pelayanan dan operasional telekomunikasi kepada pelanggan tidak terganggu.
"Sehubungan dengan hasil preliminary calculation dari pihak ISS Reshetnev maka Telkom juga menetapkan langkah-langkah kontingensi yang terkait dengan Telkom-3," kata Head of Corporate Communication and Affair Telkom, Slamet Riyadi, dalam keterangan yang diterima VIVAnews, Jumat 10 Agustus 2012.
Slamet mengakui, Telkom sudah mendapatkan laporan dari pihak ISS Reshetnev bahwa Satelit Telkom-3 saat ini melayang di ketinggian maksimum 5.014 kilometer, masih jauh dari ketinggian orbit yang diharapkan yaitu 36.000 km. Dengan demikian kemungkinan besar satelit tersebut sama sekali tidak akan dapat dipergunakan.
Menurut Slamet, rencana kontingensi merupakan prosedur operasional baku di Telkom. Tidak terkecuali untuk transponder satelit. Untuk Satelit Telkom-3 langkah-langkah kontingensi sudah dilakukan sebelum satelit diluncurkan.
"Untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang sudah mendaftar, kami melakukan penyewaan satelit yang cakupannya kurang lebih sama dengan Satelit Telkom-3," jelasnya.
"Sehubungan dengan hasil preliminary calculation dari pihak ISS Reshetnev maka Telkom juga menetapkan langkah-langkah kontingensi yang terkait dengan Telkom-3," kata Head of Corporate Communication and Affair Telkom, Slamet Riyadi, dalam keterangan yang diterima VIVAnews, Jumat 10 Agustus 2012.
Slamet mengakui, Telkom sudah mendapatkan laporan dari pihak ISS Reshetnev bahwa Satelit Telkom-3 saat ini melayang di ketinggian maksimum 5.014 kilometer, masih jauh dari ketinggian orbit yang diharapkan yaitu 36.000 km. Dengan demikian kemungkinan besar satelit tersebut sama sekali tidak akan dapat dipergunakan.
Menurut Slamet, rencana kontingensi merupakan prosedur operasional baku di Telkom. Tidak terkecuali untuk transponder satelit. Untuk Satelit Telkom-3 langkah-langkah kontingensi sudah dilakukan sebelum satelit diluncurkan.
"Untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang sudah mendaftar, kami melakukan penyewaan satelit yang cakupannya kurang lebih sama dengan Satelit Telkom-3," jelasnya.
Diasuransikan Penuh
Selain itu, dari sisi keuangan, menurut Slamet, peristiwa ini tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap Telkom. "Karena telah diasuransikan secara penuh," ujarnya.
Roket Proton-M yang membawa satelit Telkom, diluncurkan dari Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan, pada Minggu 5 Agustus 2012, malam. Badan Ruang Angkasa Rusia, Roscosmos, menjelaskan kegagalan itu disebabkan oleh kerusakan fungsi pendorong Briz-M pada roket.
Mulanya, roket pendorong Briz-M bekerja sesuai jadwal. Namun, hanya menyala selama 7 menit. Padahal, untuk mendorong satelit hingga ke orbit, mesin itu harus menyala 18 menit.
Pejabat Roscosmos mengatakan pada tahap awal, pendorong berfungsi dengan baik. Namun, pada tahap selanjutnya, untuk dorongan terakhir satelit ke ruang angkasa, Briz-M mati sebelum waktunya.
Roket Proton-M yang membawa satelit Telkom, diluncurkan dari Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan, pada Minggu 5 Agustus 2012, malam. Badan Ruang Angkasa Rusia, Roscosmos, menjelaskan kegagalan itu disebabkan oleh kerusakan fungsi pendorong Briz-M pada roket.
Mulanya, roket pendorong Briz-M bekerja sesuai jadwal. Namun, hanya menyala selama 7 menit. Padahal, untuk mendorong satelit hingga ke orbit, mesin itu harus menyala 18 menit.
Pejabat Roscosmos mengatakan pada tahap awal, pendorong berfungsi dengan baik. Namun, pada tahap selanjutnya, untuk dorongan terakhir satelit ke ruang angkasa, Briz-M mati sebelum waktunya.
0 komentar:
Posting Komentar