Astronom, untuk pertama kalinya mendeteksi "jeritan" terakhir dari bintang yang hancur oleh sebuah lubang hitam raksasa. Sinyal "jeritan" itu hadir dari galaksi berusia 3,9 miliar tahun cahaya, memunculkan sinar-x yang dibentuk oleh materi yang dipanaskan.
Dilansir ABC, Sabtu (4/8/2012), materi yang dipanaskan itu mencapai hingga jutaan derajat dan pecah berkeping-keping sebagai material. Dikenal sebagai osilasi (gerakan) kuasi-periodik, ini merupakan fitur karakteristik lubang hitam stellar yang memiliki sekira 10 kali lipat massa matahari.
Ilmuwan dari Michigan University, Rubens Reis mengatakan bahwa temuan ini meneguhkan ketetapan fisika mengenai lubang hitam. "Ini memberitahu kami bahwa fenomena fisik yang sama seperti yang kami amati pada lubang hitam stellar, terjadi juga pada lubang hitam dengan jutaan kali lipat massa matahari. Lubang hitam ini sebelumnya tertidur," ujar Rubens yang juga merupakan penulis dalam jurnal Science.
Rubens dan koleganya pernah melakukan deteksi pada fenomena ini dengan Swift Gamma Ray Burst Telescope dari NASA tahun lalu. Namun, tidak mengangkat osilasi pada saat itu.
Blips (kerlip) dalam sinyal terdeteksi dalam tindak lanjut pengamatan menggunakan Suzaku (teleskop sinar-X) dari Jepang dan European Space Agency. "Anda dapat menganggap itu sebagai mendengar teriakan bintang ketika sedang 'dilahap' (oleh lubang hitam)", tutur astronom Jon Miller dari Michigan University.
Osilasi terjadi sekali setiap 200 detik, yang berarti materi bintang itu mengorbit kurang dari 9,3 juta kilometer dari pusat lubang hitam. "Penemuan kami membuka kemungkinan mempelajari orbit dekat dengan lubang hitam yang letaknya sangat jauh," pungkasnya.
Sabtu, 04 Agustus 2012
Astronom Deteksi "Jeritan" Bintang Mati
09.02
Unknown
0 komentar:
Posting Komentar