Citra terbaru yang diambil oleh Very Large Telescope milik European Southern Observatory (ESO) di Chile menunjukkan sebuah galaksi bernama NGC 1187. Galaksi ini terletak pada jarak 60 juta tahun cahaya dari Bumi, tepatnya di konstelasi Eridanus.
Citra yang ditangkap teleskop ESO itu menunjukkan betapa eksotisnya wajah galaksi itu. Lebih dari setengah lusin lengan spiran galaksi yang terdiri dari gas dan debu bisa dilihat. Tampak adanya warna biru, menunjukkan adanya bintang muda dan panas yang baru saja lahir.
Di bagian tengah galaksi, terdapat tonjolan berwarna kuning. Bagian galaksi ini terdiri dari bintang tua, gas dan debu. Di galaksi NGC 1187, tonjolan tak berbentuk lingkaran, tapi seperti batang. Struktur itu tampaknya ialah mekanisme yang menghubungkan gas dari lengan spiral dan pusat galaksi.
Dalam citra tersebut, selain NGC 1187, terdapat pula galaksi lain yang tampak lebih redup. Beberapa bahkan bersinar tepat di sebelah NGC 1187 itu sendiri. Sebagian besar galaksi itu berwarna merah, kontras dengan bintangnya yang berwarna biru.
NGC 1187 memang terlihat eksostis dan damai. namun, galaksi ini sebenarnya penuh dengan "kekerasan". Galaksi ini merupakan rumah bagi dua ledakan bintang atau supernova. Supernova ialah salah satu fenomena ledakan berenergi tinggi yang terjadi di semesta, tampak sangat terang.
Supernova pertama di NGC 1187 dilihat pada tahun 1982, diobservasi dari La Silla observatory ESO. Supernova itu dinamai SN 1882R. Sementara itu, supernova kedua ditemukan astronom amatir Afrika Selatan, Berto Monard dan terjadi tahun 2007. Supernova itu dinamai SN 2007Y.
Galaksi NGC 1187 ditemukan pertama kali oleh William Herschel, astronom asal Inggris. Beberapa data dalam citra ini diambil dari instrumen FORS1 yang terintegrasi dengan Very Large Telescope di Paranal Observatory di Chile.
0 komentar:
Posting Komentar