Jumat, 31 Agustus 2012

Satelit LAPAN A2 Siap Meluncur Tahun Depan


Ilustrasi satelit
 Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) telah merampungkan pembuatan satelit Lapan A2. Satelit ini akan diluncurkan ke orbit tahun depan.

"Satelit ini akan diluncurkan dengan menggunakan roket India dari Sriharikota," kata Kepala Bagian Humas LAPAN, Elly Kuntjahyowati dalam keterangan tertulis yang diterimaVIVAnews, Kamis 29 Agustus 2012.

Lapan A2 merupakan satelit kedua yang dibuat oleh Indonesia. Satelit pertama buatan Indonesia adalah Lapan-Tubsat, yang diluncurkan pada 2007 dari India.

Lapan-Tubsat dibangun oleh para peneliti dan perekayasa LAPAN bekerja sama dengan Technische Universitat Berlin, Jerman. Hebatnya, meski diprediksi hanya mampu beroperasi selama dua tahun, Lapan-Tubsat masih berfungsi dengan baik hingga saat ini.

Keberhasilan Lapan-Tubsat ini menjadi semangat LAPAN untuk mengembangkan Lapan A2. "Dan kali ini, satelit ini sepenuhnya dibangun di Pusat Teknologi Satelit LAPAN di Rancabungur, Bogor, Jawa Barat," kata Elly.

Satelit Lapan A2, kata Elly, dirancang untuk tiga misi, yaitu pengamatan bumi, pemantauan kapal, dan komunikasi radio amatir. Sejatinya, Lapan A2 merupakan satelit yang sama dengan Lapan-Tubsat. Bedanya, Lapan A2 punya sensor lebih bagus dari Lapan-Tubsat.

"Satelit ini (Lapan A2) memiliki sensor Automatic Identification System (AIS) untuk identifikasi kapal layar yang melintas di wilayah yang dilewati satelit. Dengan demikian, Lapan A2 mampu memantau lalu lintas di wilayah laut Indonesia," ujar Elly.
Orbit Ekuatorial
Dia menjelaskan, satelit seberat 78 kilogram ini akan mengorbit pada ketinggian 650 kilometer. Lapan A2 juga akan melintas wilayah Indonesia sebanyak 14 kali sehari dengan lama waktu melintas selama 20 menit.

Pada orbit AIS, Lapan A2 mampu mendeteksi dalam radius lebih dari 100 kilometer. Satelit ini nantinya mampu menerima sinyal maksimal 2000 kapal dalam dalam satu daerah cakupan.

Elly menambahkan, Lapan A2 akan mengorbit secara ekuatorial. "Nantinya, Lapan A2 akan menjadi satelit pemantauan bumi pertama di dunia yang memiliki orbit ekuatorial," ujar Elly. 

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger | Printable Coupons