Kedengarannya seperti adegan dalam Film MacGyver. Tapi ini adalah kisah nyata. Kombinasi kerja keras, tekad, dan kecerdikan membuat dua astronot, Sunita Williams dan Akihiko Hoshide, berhasil memperbaiki sistem energi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
ISS yang bernilai US$100 miliar atau Rp 956,5 triliun berhasil diselamatkan menggunakan sebuah sikat gigi seharga US$3 atau setara Rp28.000.
Masalah terjadi minggu lalu, saat Williams dan Hoshide mencoba untuk mengganti unit listrik yang rusak, yang disebut main bus switching unit (MBSU). Ada empat MBSU di Stasiun Luar Angkasa Internasional, seberat 2.220 pound atau 1.006,9 kg, yang berfungsi mengumpulkan energi dari panel surya.
Akibat satu MBSU yang rusak, energi yang diterima dan kemudian bisa digunakan ISS menjadi terbatas. Jika listrik mati di bumi saja bisa membuat pusing, di luar angkasa bisa berakibat fatal. Para astronot wajib untuk menggantinya.
Williams dan Hoshide sudah berusaha untuk memasang MBSU baru pada 30 Agustus 2012 lalu, namun mereka kesulitan memasang semua sekrup pengaman. Sementara, jika MBSU tidak diamankan semestinya, ia bisa copot dan lenyap di rimba angkasa luar.
Usut punya usut, ternyata, ada benda semacam debu, mirip serutan logam yang terkumpul di dalam mur, yang menyulitkan baut terpasang.
Upaya mereka secara berulang-ulang untuk membersihkan mur, membuat mereka terpaksa ke luar dari kapsul luar angkasa dalam waktu lama. "Lebih dari 10 jam dalam pakaian luar angkasa. Tidak ke toilet dan tidak ada makan siang," kata dia dalam blognya tentang upaya berat mereka.
Lalu, tim astronot di ISS bersama tim NASA di bumi, berpikir keras untuk mencari jalan keluar dari masalah itu.
Ide cemerlang pun tercetus, memanfaatkan alat dan bahan seadanya di ISS. Karena tak mungkin mendatangkan alat baru dari bumi. Yakni, sikat kawat untuk membersihkan serpihan logam, dan sikat gigi untuk membersihkan sekaligus melumasi bagian dalam mur.
Setelah berjuang empat jam, menggosok, MBSU akhirnya bisa terpasang dengan mudah. "Sepertinya kalian telah memperbaiki stasiun," astronot Jack Fischer bicara dari ruang pengendali misi NASA, Johnson Space Center di Houston, Texas. "Beberapa hari ini seperti kembali ke adegan Apollo 13. NASA berhasil mengatasinya. Selamat pada seluruh tim."
Untuk diketahui, pada 11 April 1970, NASA harus menghentikan misi Apollo 13. Salah satunya akibat daya yang terbatas, suhu kabin yang melorot, kurang air. Untung seluruh kru selamat dan berhasil mendarat ke bumi pada 17 April 1970.
Direktur penerbangan NASA, Ed Van Cise mengakui, sempat terbesit soal Apollo 13 dalam pikiran saat itu. "Tentu saja, kegagalan bukan pilihan, itu yang saya tekankan berkali-kali. Kami bertekad harus menginstalnya."
Masalah terjadi minggu lalu, saat Williams dan Hoshide mencoba untuk mengganti unit listrik yang rusak, yang disebut main bus switching unit (MBSU). Ada empat MBSU di Stasiun Luar Angkasa Internasional, seberat 2.220 pound atau 1.006,9 kg, yang berfungsi mengumpulkan energi dari panel surya.
Akibat satu MBSU yang rusak, energi yang diterima dan kemudian bisa digunakan ISS menjadi terbatas. Jika listrik mati di bumi saja bisa membuat pusing, di luar angkasa bisa berakibat fatal. Para astronot wajib untuk menggantinya.
Williams dan Hoshide sudah berusaha untuk memasang MBSU baru pada 30 Agustus 2012 lalu, namun mereka kesulitan memasang semua sekrup pengaman. Sementara, jika MBSU tidak diamankan semestinya, ia bisa copot dan lenyap di rimba angkasa luar.
Usut punya usut, ternyata, ada benda semacam debu, mirip serutan logam yang terkumpul di dalam mur, yang menyulitkan baut terpasang.
Upaya mereka secara berulang-ulang untuk membersihkan mur, membuat mereka terpaksa ke luar dari kapsul luar angkasa dalam waktu lama. "Lebih dari 10 jam dalam pakaian luar angkasa. Tidak ke toilet dan tidak ada makan siang," kata dia dalam blognya tentang upaya berat mereka.
Lalu, tim astronot di ISS bersama tim NASA di bumi, berpikir keras untuk mencari jalan keluar dari masalah itu.
Ide cemerlang pun tercetus, memanfaatkan alat dan bahan seadanya di ISS. Karena tak mungkin mendatangkan alat baru dari bumi. Yakni, sikat kawat untuk membersihkan serpihan logam, dan sikat gigi untuk membersihkan sekaligus melumasi bagian dalam mur.
Setelah berjuang empat jam, menggosok, MBSU akhirnya bisa terpasang dengan mudah. "Sepertinya kalian telah memperbaiki stasiun," astronot Jack Fischer bicara dari ruang pengendali misi NASA, Johnson Space Center di Houston, Texas. "Beberapa hari ini seperti kembali ke adegan Apollo 13. NASA berhasil mengatasinya. Selamat pada seluruh tim."
Untuk diketahui, pada 11 April 1970, NASA harus menghentikan misi Apollo 13. Salah satunya akibat daya yang terbatas, suhu kabin yang melorot, kurang air. Untung seluruh kru selamat dan berhasil mendarat ke bumi pada 17 April 1970.
Direktur penerbangan NASA, Ed Van Cise mengakui, sempat terbesit soal Apollo 13 dalam pikiran saat itu. "Tentu saja, kegagalan bukan pilihan, itu yang saya tekankan berkali-kali. Kami bertekad harus menginstalnya."
0 komentar:
Posting Komentar