Selasa, 31 Juli 2012

Blue Moon, Fenomena Unik di Bulan Agustus




Di bulan Agustus nanti ada fenomena unik yang akan terjadi. Fenomena itu disebut blue moon alias bulan biru. Apakah bulan akan benar-benar berubah warna menjadi biru?

"Ada fenomena blue moon di bulan Agustus karena bulan purnama terjadi dua kali dalam satu bulan," jelas Profesor Riset Astronomi Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, dalam perbincangan dengan detikcom, Senin (30/7/2012).

Benarkah bulan akan berubah warna menjadi biru? "Blue moon itu tidak punya makna fisis. Hanya istilah yang tidak jelas asal-usulnya. Saya kira nggak ada maknanya, hanya untuk menyebut bulan purnama yang kedua," terang Djamaluddin.

Alumnus Universitas Kyoto Jepang ini menerangkan satu tahun Masehi terdiri dari 365,2422 hari. Nah, dalam satu bulan ada 29,53 hari, sehingga tiap satu tahun ada selisih 10,6 hari.

"Maka setiap 2 atau 3 tahun itu akan terjadi kelebihan satu bulan. Artinya akan ada dua purnama dalam satu bulan," imbuh Djamaluddin.

Pada Agustus nanti, purnama pertama terjadi pada 2 Agustus 2012. Sedangkan purnama kedua terjadi pada 31 Agustus 2012. Nah, purnama kedua inilah yang disebut sebagai blue moon.

"Jadi ada 13 bulan purnama dalam setahun. Kondisi biasa kan hanya 12 purnama. Tidak ada dampaknya, hanya unik saja," ucap Djamaluddin.

Dikutip dari space.com pada 1999, fenomena blue moon terjadi dua kali. Selanjutnya blue moon akan terjadi lagi pada Juli 2015 di mana purnama pertama pada 1 Juli dan purnama kedua terjadi pada 31 Juli 2015.

Meski blue moon hanya sebatas istilah namun bukan berarti bulan tidak bisa berubah warna. Jika di bumi terjadi kebakaran hutan atau letusan gunung berapi, sesaat setelahnya bulan bisa terlihat berwarna kebiruan. Jelaga dan partikel abu yang tersimpan di atmosferlah yang terkadang bisa membuat bulan berwarna biru.

Bulan terlihat kebiruan saat asap akibat kebakaran hutan yang luas di bagian barat Kanada. Fenomena itu terlihat di bagian timur Amerika Utara pada akhir September 1950. Demikian pula saat terjadi letusan gunung Pinatubo di Filipina pada Juni 1991, bulan juga dilaporkan berwarna biru.

Senin, 30 Juli 2012

Bagaimana Bentuk Jagad Raya?


Yang ingin tahu bentuk Jagad Raya atau Alam Semesta ini bukan cuma kamu loh. Para astronom pun ingin tahu seperti apa alam semesta kita ini.
Berdasarkan pengamatan, dalam skala besar, alam semesta berada dalam keadaan homogen dan isotropi serta pengamat tidak berada pada posisi yang istimewa di alam semesta. Homogen memberi arti dimanapun pengamat berada di alam semesta ia akan mengamati hal yang sama. Sedangkan isotropi artinya ke arah manapun pengamat memandang ia akan melihat hal yang sama. Dengan demikian tidak ada tempat istimewa di alam semesta. Model ini menyatakan bahwa alam semesta seharusnya mengembang dalam jangka waktu berhingga, dimulai dari keadaan yang sangat panas dan padat.
Nasib alam semesta sendiri ditentukan oleh pertarungan antara momentum pemuaian dan gaya tarikgravitasi. Laju pemuaian alam semesta ini dinyatakan oleh konstanta Hubble H0, sedangkan besarnya gravitasi ditentukan oleh kerapatan dan tekanan materi di alam semesta.  Jika tekanan materi rendah, seperti halnya terjadi pada sebagian besar bentuk materi, maka nasib alam semesta akan ditentukan oleh kerapatan. Nilai kerapatan sangat berperan penting untuk menentukan bentuk alam semesta jika dibandingkan dengan kerapatan kritis. Apakah kerapatan alam semesta lebih besar, sama atau kurang dari kerapatan kritis akan ikut menentukan nasib alam semesta.
Ada tiga kemungkinan umum dari “bentuk alam semesta”.
Tiga model solusi untuk alam semesta. Kredit : NASA
Pertama, alam semesta seperti balon. Alam semesta akan memiliki kurvatur positif seperti bola. Untuk kasus seperti ini para astronom menyebutkan alam semesta tertutup yang artinya, alam semesta akan memiliki ukuran terbatas tapi tidak memiliki batasan. Sama seperti balon yang sebenarnya ukurannya terbatas tapi kamu bisa meniupnya sampai sebesar yang kamu suka.  Seandainya kamu mengendarai pesawat luar angkasa sejauh mungkin ke satu arah maka kamu akan menemukan dirimu kembali pada titik yang sama.  Dalam alam semesta tertutup, kerapatan alam semesta lebih besar dari kerapatan kritis sehingga suatu saat alam semesta akan berhenti mengembang dan kemudian mengalami keruntuhan terhadap dirinya sendiri yang disebut Big Cruch.
Kemungkinan kedua adalah alam semesta datar yang memiliki kurvatur nol. Alam semesta ini seperti sepotong kertas atau bisa digambarkan juga seperti potongan bahan balon yang bisa ditarik. Dalam alam semesta datar, kerapatan alam semesta sama dengan kerapatan kritis. Tapi tidak berarti alam semesta ini tidak bisa memuai. Alam semesta datar juga bisa memuai selamanya tapi laju pemuaiannya mendekati nol.
Kemungkinan ketiga adalah alam semesta terbuka atau alam semesta yang memiliki kurvatur negatif. Kalau digambarkan ia akan tampak seperti bentuk pelana. Pada alam semesta terbuka, kerapatan alam semesta lebih kecil dari kerapatan kritisnya dan alam semesta akan memuai selamanya dan yang menarik, laju pemuaiannya tidak akan pernah mendekati nol.
Dari ketiga model tersebut mana yang mendekati?
Wahana WMAP (Wilkinson Microwave Anisotropy Probe) yang memetakan alam semesta menunjukkan semesta kita memiliki model alam semesta datar.
Hasil pengamatan juga menunjukkan kalau alam semesta memuai dipercepat dengan area terluar bergerak menjauh dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Tapi bukankah dalam alam semesta datar laju pemuaiannya mendekati nol?
Alam semesta datar memang bisa memuai selamanya tapi tidak dengan kecepatan seperti itu. Karena itu para astronom menduga keberadaan energi gelap yang mendorong galaksi untuk saling menjauh.
Ada apa di luar alam semesta ?
Jawabannya tidak diketahui ada apa di luar alam semesta. Tapi perlu diingat, ruang dan waktu dimulai ketika terjadi Dentuman Besar aka Big Bang karena itu tidak ada apapun sebelum Big Bang.  Artinya tidak ada apapun di luar alam semesta.
Dalam alam semesta datar, alam semesta memang memuai selamanya. Tapi, usia alam semesta pun terbatas sehingga secara teknis pengamat hanya bisa mengamati volum terbatas dari alam semesta. Kesimpulannya alam semesta jauh lebih besar dari alam semesta yang sudah teramati.

Dimana Sisa Supernova Pembentuk Tata Surya?


Selama ini orang beranggapan bahwa supernova yang memicu pembentukan bintang. Jadi, gelombang kejut dari ledakan supernova diduga kuat memicu keruntuhan materi di awan molekul yang kemudian membentuk matahari dan planet-planetnya.
Ilustrasi Nebula Matahari. Kredit : NASA
Untuk mengetahui dimana si supernova itu berada kita harus terlebih dahulu mengetahui dimana Matahari berada 4,6 milyar tahun yang lalu. Tapi saat ini para astronom justru melihat ada kemungkinan lain karena mereka tidak menemukan jejak supernova di sekitar Embedded Cluster (EC).  Nah,Embedded Cluster atau EC adalah gugus bintang yang sebagian besar bintangnya diselimuti debu dan gas antar bintang.
Para astronom menemukan ada gugus bintang yang bisa runtuh sendiri tanpa diketahui pasti apa pemicunya. Bisa jadi keruntuhan disebabkan oleh interaksi di dalam gugus, tabrakan antar gugus atau bahkan tabrakan lengan spiral. Si gas awan molekular kemudian runtuh dan membentuk gugus kelahiran bintang. Di sini kemudian terbentuk banyak bintang dan ada diantaranya yang bermassa besar dengan usia beberapa juta tahun dan meledak.
Untuk Matahari, kita harus terlebih dahulu menelusuri kembali kira-kira dimana lokasi Matahari dilahirkan. Ini dikarenakan keberadaan Matahari yang kita tahu adalah keberadaannya saat ini. Tapi darimana ia berasal di masa lalu masih misteri. Seperti seorang pengelana yang coba mencari di mana tanah kelahirannya.
Bagaimana dengan Matahari? Saat ini usianya sudah 4,5 milyar tahun dan di dalam galaksi Bimasakti Matahari bergerak mengelilingi pusat galaksi. Kalau dihitung, sejak kelahirannya Matahari sudah mengelilingi pusat galaksi 20 – 30 kali. Dalam rentang waktu sedemikian lama apapun bisa terjadi pada sisa supernova  tersebut. Jejak supernova akan mudah tersapu hilang akibat interaksi antar bintang dan interaksi materi antar bintang disekitarnya.
Tapi para astronom tetap mencari jejak Matahari ketika ia lahir.  Seperti mencari jejak dimana seorang anak yang sudah mengebara puluhan tahun dulu dilahirkan.  Para astronom menelusuri kembali posisi Matahari 4,6 milyar tahun lalu dengan menganggap galaksi statis.  Dari situ diketahui lokasi Matahari 4,6 milyar tahun lalu. Tapi tidak semudah itu!
Dengan mengasumsikan galaksi statis permasalahan belum selesai.  Permasalahan lain adalah lengan spiral ataupun gangguan molekular yang mengacak gerakan si Matahari. Akibatnya astronom jadi sulit mengetahui dimana posisi Matahari pada masa awal pembentukkannya.
Jika sudah ditemukan jejak Matahari 4,5 milyar tahun lalu dan ada gugus yang kalau ditelusuri kembali keberadaannya di masa lalu letaknya dekat dengan Matahari, maka yang harus dilakukan kemudian adalah menelusuri bintang-bintang “saudara Matahari” dalam radius 100 parsek. Ini disebut pencarian keluarga Matahari.
Mengapa harus mencari bintang keluarga Matahari?
Pada umumnya bintang itu lahir di dalam gugus bintang meskipun ada juga bintang yang lahir sendiri dan tidak di dalam gugus. Tapi kelahiran bintang yang lahir sendiri ini sangat sedikit. Karena itu asumsi utamanya, Matahari lahir di dalam gugus. Pertanyaannya sekarang, gugusnya ada dimana? Apakah si gugus masih ada ataukah sudah hancur.
Jika Matahari lahir di dalam gugus maka kemungkinan ada bintang-bintang lain yang juga lahir di dalam gugus yang sama. Karena itu dicari teman-teman Matahari yang lahir pada waktu bersamaan yang ditandai oleh komposisi kimia yang sama. Dengan demikian pencarian difokuskan pada bintang-bintang yang memiliki komposisi kimia yang sama. Usia bintang sulit dihitung dengan detil berbeda dengan Bumi yang bisa dihitung dengan detil.
Saat ini ada beberapa kandidat yang diduga merupakan saudara Matahari karena memiliki komposisi kimia yang mirip. Akan tapi masih harus diteliti lagi apakah bintang-bintang tersebut lahir pada saat bersamaan atau tidak.
Permasalahan berikutnya, jika lahir di dalam gugus maka ada kemungkinan gugus tempat kelahiran itu sudah hancur karena rata-rata kala hidup sebuah gugus hanya 100 juta tahun. Lebih dari 100 juta tahun sebagian besar gugus sudah terurai bahkan ada yang kurang dari 100 juta tahun pun sudah terurai sehingga sulit untuk dicari gugusnya.
Tapi meskipun gugusnya sudah tidak ada lagi, para astronom masih bisa menelusuri jejak masa lalu dari bintang-bintang yang komposisi kimianya mirip.
Ada beberapa dugaan bahwa nebula Matahari yang membentuk Tata Surya bukan berasal dari supernova melainkan dikotori oleh angin bintang dari bintang-bintang AGB (Asymptotic Giant Branch – bintang-bintang raksasa merah) di gugus. Tapi memang kemungkinan terkuat adalah keberadaan supernova dari bintang muda yang meledak atau si supernova dari bintang muda tadi hanya mengotori nebula Matahari yang saat itu sudah membentuk planet-planet.
Salah satu kandidat saudara kembar matahari adalah bintang di gugus M67 yang memiliki usia tak jauh dari Matahari. Tapi para astronom masih meragukan bahwa gugus M67 tersebut tempat lahirnya matahari, karena dari simulasi orbit, matahari dan gugus M67 tidak pernah berdekatan dalam jarak kurang dari 20 parsek.
Tapi dimanakah supernova atau si gugus kelahiran Matahari masih terus dicari dan belum diketahui keberadaannya karena tidak mudah menelusuri kembali jejak masa lalu Matahari.

Minggu, 29 Juli 2012

13 Fakta Mengejutkan Dari gempa




Berikut adalah 13 fakta mengejutkan yang pernah terjadi, sebagai imbas dari gempa bumi.

1. Bumi secara seismolog lebih aktif dalam 15 tahun terakhir, kata ahli geofisika Missouri Universitas of Science & Technology Stephen S. Gao. Namun, tak semua seismolog menyetujuinya.

2. San Francisco mendekati Los Angeles dengan kecepatan sekitar 2 inci per tahun (seperti kecepatan tumbuh kuku jari Anda). Kota-kota ini akan bertemu beberapa juta tahun kemudian. Namun, gerakan utara-selatan ini juga berarti California tak akan jatuh ke laut.

3. Maret bukan bulan gempa, meski beberapa orang mempercayainya. Memang benar pada 28 Maret 1964, Prince William Sound, Alaska, mengalami gempa 9.2 Skala Richter dan menjadi salah satu gempa terbesar yang pernah ada. Gempa ini menewaskan 125 orang dan kerusakan properti US$ 311 juta (Rp 2,8 triliun).
Pada 9 Maret 1957, Kepulauan Andreanof, Alaska, mengalami gempa 9.1 SR. Namun, tiga gempa terbesar AS berikutnya terjadi pada Februari, November, dan Desember. Gempa terdahsyat terjadi di Chili pada 27 Februari 2010.

4. Terdapat sekitar 500 ribu gempa tiap tahun di seluruh dunia yang dideteksi intrumen sensitif. Sekitar 100 ribu gempa bisa dirasakan, dan 100 ribu lainnya menyebabkan kerusakan tiap tahun. Tiap tahun, wilayah California selatan mengalami sekitar 10 ribu gempa, dan kebanyakan tak dirasakan orang.

5. Matahari dan bulan adalah penyebab tremor. Sudah lama diketahui matahari dan bulan menimbulkan pasang di kerak planet, versi kecil pasang laut. Sekarang, peneliti mengatakan, tarikan matahari dan bulan di patahan San Andreas merangsang tremor di bawah tanah.

6. Sebuah kota di Chili bergerak 10 kaki ketika gempa 8,8 SR terjadi pada 27 Februari 2010. Gempa ini merobek kerak bumi dan menggeser kota Concepcin ke barat. Gempa ini diduga sedikit mengubah rotasi planet dan penyingkat hari di bumi.

7. Tak ada “cuaca gempa.” Menurut US Geological Survey, secara statistik, ada pemerataan gempa dalam cuaca dingin, panas, hujan, dan sebagainya.
Para ilmuwan mengatakan tak ada cara fisik cuaca dapat mempengaruhi beberapa mil di bawah permukaan bumi di mana gempa berasal. Perubahan tekanan udara di atmosfer sangat kecil dibanding kekuatan di kerak bumi, selain itu efek tekanan udara tak mencapai bawah tanah.

8. Tonjolan bumi sedikit terpangkas oleh gempa Indonesia pada 2004, gempa 9,0 SR itu menghasilkan tsunami mematikan pada 26 Desember tahun sama. Perpindahan tanah karena bencana itu menyebabkan pengurangan kecil pada tonjolan, dan membuat planet menjadi lebih bulat.

9. Cincin Api Pasifik merupakan kawasan paling aktif secara geologis Bumi. Lingkaran Samudra Pasifik ini, menyentuh pantai Utara dan Selatan Amerika, Jepang, Cina dan Rusia. Negara ini mayoritas tempat terjadinya gempa akibat tabrakan batas lempeng.

10. Ekstraksi minyak dapat menyebabkan gempa kecil. Karena minyak umumnya ditemukan dalam sedimen lembut dan licin, ketika minyak menghapus gerakan batuan lain, maka akan tercipta “peristiwa mini-seismik” yang tak terlihat manusia.

11. Gempa terbesar yang pernah ada berkekuatan 9,5 SR di Chili pada 22 Mei 1960.

12. Gempa di satu sisi bumi bisa mengguncang sisi lain. Seismolog mempelajari gempa masif 2004 yang memicu tsunami di sepanjang Samudra Hindia menemukan gempa telah melemah, setidaknya di patahan San Andreas California. Gempa yang mengguncang Chili pada 1960 merupakan fenomena disebut osilasi.

13. Gempa mematikan yang pernah melanda 23 Januari 1556 di Shanxi, Cina. Terdapat 830 ribu korban meninggal karena gempa ini.

Lima Kandidat Planet Baru Hunian Manusia

Kepler-22b, planet yang diprediksi berpotensi menampung kehidupan


Para ilmuwan hingga saat ini belum menemukan planet yang memiliki bukti kehidupan. Tapi setidaknya ada beberapa kandidat planet yang dianggap cocok dihuni oleh manusia.

Dilansir Mashable, Sabtu 28 Juli 2012, planet Gliese 581g dinilai sebagai kandidat paling tepat untuk menampung kehidupan manusia.

Planet Gliese 581g berjarak 20 tahun cahaya dari tata surya kita. Dari segi ukuran tiga kali dari Bumi, dan mengelilingi bintang Gliese 581 tiap 30 hari sekali.

Kandidat kedua adalah Gliese 667Cc. Planet ini ditemukan pada Februari 2011. Berukuran empat kali planet Bumi, dan berjarak 22 tahun cahaya di konstelasi rasi bintang Scorpion. 

Ketiga, Kepler-22b. Planet yang memiliki ukuran dua kali dari Bumi ini pertama kali ditemukan pada Desember 2011. Memiliki rata-rata suhu 72 derajat Farenheit. Planet luar ini (exoplanet) ini berjarak 600 tahun cahaya.

Keempat, HD 85512. Planet ini ditemukan pada Desember 2011. Suhunya diperkirakan adalah 77 derajat Farenheit. Dan memiliki jarak 35 tahun cahaya dari Bumi. Terletak di konstelasi rasi bintang Vela. 

Terakhir adalah Gliese 581d. Planet pertama kali ditemukan pada 2007 ini berukuran tujuh kali Bumi. Namun beberapa ilmuwan menganggap planet ini terlalu dingin untuk dihuni manusia. Mereka pun terus melakukan penelitian untuk mengetahui perkembangan Gliese 581d.

Sabtu, 28 Juli 2012

Es di Greenland Meleleh Ekstrem




Pengamatan satelit Badan Antariksa Amerika Serikat NASA mengungkap bahwa es di Greenland meleleh secara massal. Pelelehan bahkan terjadi di wilayah terdingin dan tertinggi di Greenland, Summit Station. 

Tiga satelit NASA menunjukkan bahwa es yang menyelimuti Greenland meleleh mulai 8 Juli 2012 dan berlangsung selama empat hari. Lapisan es yang tebal tetap bertahan tak meleleh. 

Pelelehan es memang biasa terjadi di musim panas, tetapi fenomena ini mengejutkan sebab terjadi secara cepat dalam cakupan wilayah yang luas. Catatan inti es NASA menunjukkan apa yang pernah terjadi pada tahun 1889 dan terjadi setiap 150 tahun sekali.

"Ada pergerakan udara hangat yang melewati lapisan es Greenland dan melelehkannya," kata Tom Wagner seperti dikutip AP, Selasa (24/7/2012).

Area pelelehan es selama empat hari pelelehan cepat ini meningkat dari 40 persen lapisan es menjadi 97 persen. Ini memecahkan rekor. Pelelehan paling besar yang pernah terjadi selama tiga dekade terakhir hanya mencakup 55 persen area. 

Waigner yang merupakan peneliti es NASA mengatakan belum mengetahui lebih banyak tentang sebab pelelehan, tetapi tampaknya es akan membeku lagi.

Waleed Abdalati, juga dari NASA, mengatakan, "Jika kita melihat pelelehan terjadi di wilayah yang belum pernah kita lihat sebelumnya dalam jangka panjang, itu membuat Anda duduk dan berpikir apa yang terjadi."

Menurut Abdalati, apa yang terjadi saat ini menjadi sinyal tentang apa yang akan terjadi beberapa tahun mendatang.

Pada saat yang sama dengan pelelehan ini, gunung es raksasa di Petermann Glacier, wilayah utara Greenland, rubuh. National Snow and Ice Data Center juga menyatakan bahwa area yang tertutupi es Artik semakin menurun.

Sampai saat ini, ilmuwan belum mengetahui apakah pelelehan ini adalah fenomena langka "biasa" atau merupakan dampak perubahan iklim. Namun, tak bisa ditampik bahwa penurunan ketebalan lapisan es di Greenland adalah dampak perubahan iklim. 

Thomas Mote, pakar iklim dari University of Georgia, mengatakan bahwa musim panas di Greenland tergolong tinggi temperaturnya. Ini dikarenakan tekanan tinggi yang ada di wilayah itu menyebabkan datangnya "udara panas".

Astronom Temukan Bintang yang Seharusnya Tak Ada



Astronom menemukan empat pasang bintang yang seharusnya tidak pernah ada di Galaksi Bimasakti. Keempat pasangan bintang itu mengorbit satu sama lain dengan jarak yang superdekat.
Bintang ditemukan lewat observasi dengan Kingdom Infrared Telescope (UKIRT) di Hawaii.
Dalam observasi, astronom memonitor cahaya ratusan ribu bintang dalam gelombang inframerah selama 5 tahun. Pengamatan difokuskan pada bintang katai merah, bintang yang jauh lebih kecil dan redup dibandingkan dengan Matahari. Jenis bintang melimpah, tetapi sulit diobservasi.
"Mengejutkan, kami menemukan beberapa bintang katai merah biner dengan waktu orbit lebih pendek dari lima jam, sesuatu yang sebelumnya dikatakan tidak mungkin," ungkap Bas Nefs, pimpinan peneliti dari Observatorium Leiden di Belanda, seperti dikutip Space, Rabu (25/7/2012).
Bintang biner adalah dua bintang yang letaknya berdekatan, memiliki pusat massa sama dan mengorbit satu sama lain. Ilmuwan mengatakan, bintang biner yang ditemukan kali ini adalah bintang yang seharusnya tak mungkin eksis karena jarak satu sama lain terlalu dekat.
Teori yang berkembang berdasarkan penelitian selama 3 dekade menyebutkan bahwa waktu orbit bintang biner tak bisa kurang dari 5 jam. Sementara, waktu orbit bintang biner yang ditemukan kali ini berjarak 4 jam.
Jadi, jarak antarkeduanya sangat dekat. Para astronom mempercayai, bintang yang berjarak dekat satu sama lain cenderung akan melebur menjadi satu membentuk bintang yang lebih besar.
Astronom memperkirakan, pada masa awalnya, bintang biner ini menyusut, yang mengindikasikan bahwa orbit bintang ini menyusut. Meski demikian, belum diketahui sebab penyusutan tersebut. Salah satu sebab yang mungkin terjadi adalah bintang biner itu sangat aktif.
Saat bintang mulai bergerak mendekat satu sama lain, garis medan magnet terdeformasi. Gaya magnetik memperlambat gerak bintang, memungkinkannya bergerak lebih dekat lagi.
Hasil studi ini dipublikasikan di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.

Jumat, 27 Juli 2012

Keberadaan "Galaksi Hantu" Terkuak



Teleskop Hubble milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berhasil menguak keberadaan "Galaksi Hantu".
Galaksi hantu adalah galaksi yang sebenarnya juga ada di sekitar Bimasakti, tetapi sulit dideteksi. Galaksi ini tampak sangat redup, miskin bintang, dan hampir tak mengalami perubahan selama 13 miliar tahun sejak sesaat setelah semesta tercipta lewat Big Bang.

Galaksi hantu yang berhasil dikuak keberadaannya oleh Hubble antara lain galaksi Hercules, Leo IV, dan Ursa Major.

Berdasarkan analisis para ilmuwan, galaksi-galaksi tersebut telah menjalani proses pembentukan bintang lebih dari 13 miliar tahun yang lalu. Namun, proses itu terhenti pada masa satu miliar pertama setelah Big Bang.

"Semua galaksi ini purba, mereka punya umur yang sama. Jadi Anda tahu ada sesuatu seperti pemenggal kepala dan menghentikan proses pembentukan bintang pada saat yang sama," kata Tom Brown, peneliti Space Telescope Science Institute di Baltimore, seperti dikutip Wired, Rabu (11/7/2012) lalu.

Menurut Brown, proses yang kemungkinan besar menghentikan pembentukan bintang di tiga galaksi itu adalah reionisasi. Dalam proses ini, radiasi dari bintang-bintang pertama di galaksi itu mengenai elektron hidrogen purba sehingga memicu ionisasi.

Penelitian Brown berguna untuk menguraikan masalah missing link satellite. Astronom selama ini baru berhasil menemukan beberapa galaksi kerdil. Padahal, berdasarkan simulasi komputer, seharusnya ada ribuan galaksi di area tersebut.

Menurut para astronom, mungkin ada lebih banyak galaksi kerdil, tetapi tak terdeteksi. Galaksi mungkin juga tak cuma kerdil, tetapi juga tak punya bintang.
Temuan teleskop Hubble akan menjelaskan mengapa banyak galaksi tak terdeteksi. Hasil riset Brwon dipublikasikan di jurnal Astronomy Letters pada 1 Juli 2012 lalu.

Astronot Perempuan Pertama NASA Wafat


Sally Ride cetak rekor di penerbangan Challenger STS-7 pada 1983
Sally K. Ride menjadi pionir emansipasi perempuan di dunia antariksa yang didominasi para pria. Ahli fisika ini 29 tahun lalu menerobos batas gender ketika terbang melintasi orbit bumi. Keberadaannya dalam pesawat antariksa Challenger menjadi catatan sejarah sebagai perempuan Amerika pertama di luar angkasa. Kisah Ride kini menjadi kenangan ketika dia meninggal dunia pada Senin, 23 Juli 2012 waktu setempat.

"Sally Ride menembus batas dengan keanggunan dan profesionalitas. Dia secara langsung mengubah wajah program antariksa Amerika," ujar Administrator NASA, Charles Bolden.

Ride tutup usia setelah 17 bulan berperang melawan kanker pankreas yang dideritanya.

"Bangsa ini telah kehilangan salah satu pemimpin, pengajar, dan penjelajah terbaik. Duka dan doa kami menyertai keluarga Sally bersama banyak orang yang diinspirasi olehnya. Dia akan dirindukan, tapi bintangnya akan senantiasa bersinar," imbuhnya seperti dilansir dariNasa.gov.

Ride bergabung menjadi bagian NASA dalam Kelas Astronot pada 1978. Kelas ini menjadi pelatihan yang pertama mengikutsertakan perempuan. Dia dan lima perempuan lain bergabung dalam kelas yang didominasi 29 pria. Mereka dipilih dari 8.000 pendaftar. Kelas ini harus melapor Johnson Space Center sebelum pelatihan dimulai. Ride dilatih selama lima tahun.

Pada 1983, perempuan asal California, AS ini mencatat rekor. Menurut Biography.com, perempuan lulusan Universitas Stanford ini menjadi perempuan Amerika pertama yang pergi ke luar angkasa. Dia menggunakan roket Challenger STS-7 pada 18 Juni.
Perempuan kelahiran 26 Mei 1951 ini menjalankan misi bersama empat kru pria. Ride menjalankan misi ini selama enam hari. Bersama rekannya, Ride mengoperasikan dua satelit komunikasi dan menjalankan serangkaian eksperimen sains. Dia kembali ke bumi pada 24 Juni 1983.

"Fakta bahwa saya menjadi perempuan Amerika pertama yang pergi ke luar angkasa ini memberikan ekspektasi besar bersama kepergian saya," ujar Ride pada perayaan ulangtahun ke-25 penerbangannya pada 2008.

"Ketika sudah diumumkan secara terbuka saya dipilih sebagai kru, saya pergi ke ruang Chris Kraft (Direktur Johnson Space Center). Dia mengajak saya berbincang untuk memastikan saya paham mengenai misi ini. Saya sangat gembira terpilih menjadi kru ke luar angkasa. Bahkan, saya hanya sedikit mengingat ucapan Kraft," imbuhnya. 

Melanjutkan misi bersejarahnya, Ride kembali ke luar angkasa dengan misi STS-41G pada 1984. Misi yang berlangsung selama 8 hari ini memberangkatkan Satelit Earth Radiation Budget. Dalam misi ini, Ride melakukan observasi ilmiah terhadap bumi. Misi ini juga bertujuan untuk mendemonstrasikan teknik pengisian bahan bakar satelit.

Penerbangan ketiga Ride dibatalkan karena insiden pesawat Challenger yang menghilang pada Januari 1986. Usai Komisioner Rogers menyelidiki kecelakaan, sarjana Fisika dan Sastra Inggris ini menerima tugas sebagai asisten khusus untuk administrator dan perencana strategi jangka panjang NASA.

Ride meninggalkan NASA pada Agustus 1987. Pemilik gelar Ph.D ini menerima tawaran sebagai dosen Fisika dan direktur Institut Antariksa California, Universitas California, San Diego, AS.

Pada 2001, Ride mendirikan perusahaannya, Sally Ride Science. Dia mewujudkan impiannya memotivasi remaja dan perempuan muda untuk mengejar karier di bidang sains, matematika, dan teknologi.

Untuk jasa-jasanya, Ride menerima beberapa penghargaan selama kariernya. Mantan atlit tenis ini menerima Penghargaan Jefferson untuk Pelayanan Publik, Penghargaan von Braun, Lindbergh Eagle, dan Penghargaan Theodore Roosevelt NCAA. Penghargaan tertinggi diraih Ride ketika namanya terukir di Astronaut Hall of Fame dan Hall of Fame National Women.

Ride wafat pada usia 61 tahun. Dia akan selalu dikenang sebagai astronot pioner Amerika yang melintasi batas yang belum pernah ditembus sebelumnya.

"Terpilihnya Sally dan beberapa perempuan lain dalam Kelas Astronot 1978 memberi dampak besar pada mimpi saya menjadi astronot. Sally menjadi pembuka jalan kesuksesan perempuan di bidang ini. Dia membuat cita-cita saya terasa dekat menjadi kenyataan," ujar Kepala Kantor Astronot NASA, Peggy Whitson. 

Uji Nyali, Misi Lompat dari Luar Angkasa

Kapsul khusus misi Red Bull Stratos


Seorang petualang Austria, Felix Baumgartner melakukan aksi terjun bebas di angkasa (skydiving) yang bisa memecahkan rekor skydiving tertinggi di dunia. Ia melompat dari balon di atas bumi dengan ketinggian lebih dari 18 mil atau 95.040 kaki kemarin.

Baumgartner melangkah ke luar dari kapsul khusus di ketinggian 96.640 kaki di langit tenggara New Mexico, Amerika Serikat. Misi ini secara resmi dinamakan Red Bull Stratos.

Pada aksinya, Baumgartner menjalani terjun bebas selama 3 menit 48
detik. Dia terjun hingga mencapai kecepatan tertinggi, 536 mph. Baumgartner kemudian membuka parasutnya dan meluncur ke bumi dengan aman sekitar 10 menit 30 detik setelah masuk ke area hampa.

Baumgartner merencanakan lompatan yang lebih tinggi dari ketinggian 125.000 kaki pada bulan berikutnya. Ruang angkasa secara umum mulai dari ketinggian 62 mil atau 327.000 kaki.

Menurut tim resminya, untuk mencapai tujuan ini, Baumgartner melakukan
latihan yang teratur. Ia telah menyelesaikan sebuah lompatan dari 71.581
kaki pada Maret lalu. Sebelum itu, skydiving tertinggi yang pernah ia lakukan yaitu dari ketinggian 30.000 kaki.

Lompatan sukses yang dilakukannya kemarin semakin dekat dengan rekor
skydiving tertinggi saat ini, yaitu 102.800 kaki. Aksi lompatan di udara ini dilakukan Kapten Angkatan Udara Amerika Serikat, Kapten Joe Kittinger pada 1960. Kittinger sendiri merupakan penasihat untuk misi Red Stratos Bull Baumgartner.

Baumgartner tidak menganggap enteng aksi ekstremnya. "Tekanan sangat besar, dan kita tidak hanya harus bertahan tapi melampauinya," kata Baumgartner kepada ABC News seperti dilansir Marshable.

"Kami mempersiapkan dengan sangat baik, tapi ini tidak akan pernah
menjadi hari yang menyenangkan. Meskipun, saya mempertaruhkan hidup
saya," ujarnya.

Balon Baumgartner yang berisi helium meluncur dari Roswell, New Mexico. Balon ini membutuhkan sekitar 90 menit untuk mencapai ketinggian lompatan yang diinginkan.

Baumgartner dan timnya berharap dapat melompati rekornya pada 2010. Tapi, upaya mereka tertunda oleh gugatan hukum yang mengklaim bahwa ide penerjunan itu sebelumnya telah diusulkan untuk Red Bull oleh promotor
California, Daniel Hogan. Gugatan tersebut diselesaikan di luar pengadilan. Misi Red Bull Stratos akhirnya berlanjut.

Minggu, 22 Juli 2012

Lowongan: Ada yang Mau Kerja di Luar Angkasa?


Asteroid 2011 AG5 berpotensi menabrak bumi 2 Februari 2040. Prediksi para astronom mengartikan kemungkinan kiamat (atau "Armageddon" - sesuai filmnya) bakal terjadi kalau memang jadi kenyataan.

Asteroid pernah memicu ledakan setara 1.000 kali bom atom Hiroshima di Tunguska. Bahkan, memusnahkan spesies Dinosaurus saat jatuh 65 juta tahun lalu di Semenanjung Yucatan. 

Apakah ancaman kiamat ini membuat kita khawatir? Mungkin. Tapi tidak bagi para perusahaan Planetary Resources. 



Perusahaan yang didirikan tahun 2010 itu mengumumkan rencana menambang logam platinum dan juga air di asteroid dekat Bumi. Hebatnya lagi, kini mereka membuka lowongan kerja. 

"Salah satu alasan mengapa kami memutuskan mengumumkan rencana besar ini, karena kami sedang agresif mencari insinyur-insinyur terbaik di dunia untuk melengkapi tim kami," kata salah satu pendiri dan pimpinan Planetary Resources, Peter Diamandis, seperti dimuat situs sains, Space.com. "Sulit untuk mencari yang terbaik secara diam-diam."

Lebih jelasnya, Planetary Resources sedang mencari para insinyur yang membantu mendesain dan membangun robot penambang asteroid. Para pegawai tersebut diharap bisa mengubah konsep pertambangan asteroid yang selama ini dianggap fiksi ilmiah menjadi kenyataan.


Saat ini, perusahaan itu telah mempekerjakan sekitar dua lusin insinyur. Diamandis berharap, meski lowongan dibuka, profil pegawai tak terlalu gemuk agar efisien. "Kami mempekerjakan orang yang terbaik di antara yang terbaik."

Saat ini saja, setelah rencana besar perusahaan itu diumumkan lewat media, ribuan orang mengontak Planetary Resources. Termasuk relawan yang tak terhitung jumlahnya, yang menawarkan bantuan untuk mewujudkan eksplorasi luar angkasa.


Mimpinya ...

Planetary Resources bukan perusahaan abal-abal. Ia didukung sumber daya, dana, dan reputasi hebat para tokohnya. Dua pendirinya, Diamandis dan Eric Anderson, adalah pioner dalam industri penerbangan komersial ke luar angkasa. Di antara para investornya adalah pendiri Google, Larry Page dan Eric Schmid.

Sementara, sutradara James Cameron, mantan astronot NASA Tom Jones, dan ilmuwan planet dari kampus mentereng MIT Sara Seager duduk di jajaran penasehat.

Ada dua hal yang diincar Planetary Resources: platinum dan air. Platinum adalah kelompok logam yang terdiri dari ruthenium, rhodium, palladium, osmium, iridium, dan platinum, yang hanya ditemukan dalam konsentrasi rendah di Bumi.

Jika ketersediaan logam ini melimpah, niscaya ongkos untuk memproduksi hampir semua barang termasuk piranti elektronik defibrillator, perangkat selular, TV, komputer, monitor, dan katalis akan berkurang.


Sementara, air diproyeksikan akan diperdagangkan di luar angkasa. Air akan membantu para astronot tetap terhidrasi, juga membantu untuk bercocok tanam di luar angkasa. Lebih jauh lagi, air akan digunakan sebagai perisai radiasi pada pesawat luar angkasa. Juga bisa dipecah menjadi unsurnya, oksigen dan hidrogen sebagai komponen bahan bakar utama roket.

Planetary Resources berharap tambang air di asteroid menjadi tonggak dari cita-cita mewujudkan 'pompa bensin' yang menyediakan bahan bakar bagi roket. Untuk kendaraan luar angkasa rute Bumi-Mars, misalnya.

Tujuan perusahaan itu, selain mencari keuntungan dengan penjualan material berharga, juga bertujuan meningkatkan eksplorasi dan eksploitasi angkasa luar, dengan sumber dayanya, memposisikan diri sebagai 'industri jangkar' untuk membantu menyebarkan spesies manusia ke seantero tata surya 

Fakta Tentang Makanan Astronot di Luar Angkasa


Selama setengah abad, para ilmuwan dan insinyur ruang angkasa tidak hanya berlomba-lomba memposisikan roket mereka aman di luar atmosfer bumi,tapi mereka juga berusaha untuk memastikan menu berkesinambungan untuk astronot agar mereka bisa bertahan dan kembali ke bumi dengan banyak penemuan baru.

Meskipun ada berbagai inovasi dan perbaikan, tampaknya sekarang pilihan lebih baik dari sebelumnya, saat dimana kita bisa mempertimbangkan mempelajari ilmu sains luar angkasa dan mendapatkan akses untuk mengintip dapur NASA. 
Sementara di masa-masa ini tampaknya hanya ada sedikit harapan untuk kalangan umum berkunjung ke luar angkasa, berikut adalah sepuluh fakta tentang makanan ruang angkasa

10. Makanan Para Astronout di Masa lalu
Fakta: Makanan Astronout di masa lalu benar-benar aneh

Ketika Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang pergi ke luar angkasa, dia juga menjadi orang yang pertama untuk ngemil / makan di luar bumi sebagai syarat yang diperlukan untuk bertahan hidup. 
Apa yang dia makan itu disimpan dalam tabung seperti pasta gigi - misalnya, makan siangnya terdiri dari pasta cair dan saus cokelat. 
Orang Amerika pertama di luar angkasa - setelah secara efektif tertinggal dalam perlombaan ke angkasa luar melawan Rusia - mereka makan makanan yang di potong2 bentuk dadu, bubuk, dan bentuk cair (yang tidak mereka benar-benar nikmati sama sekali) dan mendapatkan re-hydrating yang beku dan kering, saat makan menjadi tugas yang tidak menyenangkan. 

9. Makanan Reguler Angkasa Luar
Fakta: Makanan sehari-hari bisa Dimakan di luar angkasa Sekarang. 

Akhirnya tabung tidak lagi digunakan dan menu mulai mengandung benar-benar makanan, serta konsistensi rasa, yang cenderung bisa dinikmati. 
Tahun 1965 Project Gemini,metode pengeringan beku ditingkatkan dan kemewahan seperti koktail udang, roti bakar, ayam dan sayuran, dan puding ditawarkan dalam menu.
Astronot bahkan menyelundupkan sandwich jagung daging sapi di pesawat ulang alik mereka, meskipun kemudian ditegur ketika remah yang mengambang menjadi masalah.
Pada Misi Apollo (1968-1975), air panas bisa disajikan, dan di papan Ruang Skylab Station (73-74) ada kulkas dan freezer, yang memungkinkan untuk menyimpan item yang mudah rusak. 
Saat ini, segala sesuatu yang dapat disimpan pada suhu kamar bisa dimakan di pesawat ruang angkasa, termasuk pasta, buah, dan makanan populer lainnya dari rumah (di mana pun yang mungkin - lihat di bawah). 


8. Minuman merek Tang 

Fakta: Tang Digunakan di Luar Angkasa untuk rasa Air di pesawat ulang alik.

Berlawanan dengan kesalahpahaman yang populer, Tang tidak dikembangkan untuk perjalanan ruang angkasa, tetapi menggunakannya dalam luar angkasa tidak membantu meningkatkan penjualan mereka.
Sebenarnya, Tang adalah pilihan yang alami, dan memungkinkan, dengan konsistensi bubuk, tapi itu apalagi disukai karena air di atas kapal memiliki rasa yang buruk (produk sampingan yang berbahaya dari reaksi kimia dalam sistem pendukung kehidupan), dan ini aditif sedikit tajam membuat dehidrasi lebih bisa dihilangkan. 

7. Dendeng 

Fakta: Dendeng sangat bermanfaa di Luar angkasa. 

Makanan Lain yang cocok dan lebih alami untuk misi ruang angkasa adalah dendeng (atau yang dari jenis daging) - setelah sudah mengalami dehidrasi dan portabel, serta bergizi tinggi.
Salah satu astronot Swedia bernama Christer Fuglesang membawa dendeng rusa moose , dia diizinkan setelah dia dilarang membawa dendeng rusa kutub, saat itu menjelang natal dan khawatir akan menimbulkan protes


6. KlasifikasiMakanan Luar Angkasa

Fakta: Ada Klasifikasi berbeda dari Makanan luar angkasa. 

Klasifikasinya adalah: Minuman (untuk mencegah dehidrasi tentunya), Makanan Segar (makanan dengan umur simpan 2-hari), Daging Iradiasi (agar tidak rusak), Moisture Intermediate (makanan yang tidak akan basi ), Makanan alami (kacang, kue, granola bar, dll), Makanan Re-hydratable , dan Thermostabilized (makanan yang telah disiapkan dengan panas ). 
Istilah-istilah ini sangat formal dan teknis dan contoh yang bagus tentang bagaimana pemerintah bersikeras membuat sesuatu menjadi kompleks untuk sesuatu yang sederhana seperti makan. 

5. Pengemasan Makanan Luar Angkasa 

Fakta: Makanan Harus Dikemas dengan cara tertentu. 

Cara mengemas sepotong makanan angkasa luar harus sesuai kriteria tertentu - selain dari pada dasarnya menjaga makanan, kemasan harus ringan, sekali pakai, dan berguna dalam bagaimana barang tersebut dikonsumsi (dan juga berisi petunjuk penyusunan dan kode bar, untuk melacak diet astronot masing-masing). 
Alasan-alasan ini sebagian besar disebabkan oleh perlunya akuntansi untuk berapa banyak ruang diperlukan untuk menyimpan makanan dan berat yang dibutuhkan di atas kapal, karena setiap kg berat akan membutuhkan bahan bakar lebih bagi roket, sehingga lebih ringan bobot akan semakin menghemat bahan bakar.
Adapun bagian tentang kegunaan kemasan saat makanan dikonsumsi dalam program luar angkasa Rusia, kaleng makanan digunakan untuk menyimpan makanan, serta untuk memanaskan saat masih dalam wadah asli kemasan makanan itu sendiri. 

4. Persiapan Makanan 

Fakta: Makanan Harus Dibuat dengan cara tertentu. 

Makanan harus gizi, mudah dicerna, dan cocok (kita melihat bagaimana yang ditimbulkan konflik dalam misi ruang angkasa awal).
Makanan juga harus dibuat untuk tujuan lingkungan gravitasi nol, harusringan, disegel dengan benar, dan cepat / mudah untuk disiapkan / dibersihkan setelah konsumsi. 

3. Keanekaragaman Budaya Kuliner Astronout Sedunia 
Fakta: Ada Keragaman Budaya dalam Kuliner Ruang Angkasa. 

Setiap negara - yang pernah ke ruang angkasa - membawa makanan yang mereka biasa makan. Ketika Cina memasuki orbit pada tahun 2003 untuk pertama kalinya, Yang Liwei membawa daging babi Yuxiang, ayam Kung Pao , beras, dan teh herbal Cina. Rusia membawa makanan seperti borsch, gulai, dadih dan kacang. Jepang membawa sushi, ramen, Yokan, dan nasi dengan ume. 

2. Menelan Makanan Di Ruang Angkasa 
Fakta: Anda Masih Bisa Menelan Makanan di daerah Grafitasi Nol. 

Ini adalah sesuatu yang dikhawatirkan John Glenn ketika dia menjadi orang Amerika pertama untuk masuk ke ruang angkasa pada tahun 1962. Tapi akhirnya dia lega, ketika dia sampai di sana, dia masih bisa makan. 
Gravitasi tidak mempengaruhi proses menelan karena yang disebut gerak peristaltik di kerongkongan, di mana kontraksi dan gerakan otot tenggorokan adalah apa yang mendorong makanan ke tujuannya, bukan gravitasi. 
Mengingat ha itu, tampaknya hampir seperti manusia dilahirkan untuk bisa pergi dan atau dinner di ruang angkasa. 

1. Gaya Gravitasi

Fakta: Kurangnya Gravitasi Mempengaruhi kemampuan dan Proses Pencernaan. 

Dengan hilangnya gravitasi juga dilengkapi kerugian dalam indera, terutama rasa dan bau (karena kongesti kepala), yang mengubah bagaimana makanan dinikmati di ruang angkasa, dan hal ini juga membuat makanan pedas lebih menarik.Selain itu, ketika minum minuman bersoda, cairan dan gas yang terpisah di dalam perut, yang menghasilkan sendawa basah. 
Untuk mengatasi efek ini, bir dan Coke / Pepsi telah direkayasa dalam beberapa contoh untuk memaksimalkan kesenangan mereka sementara di ruang angkasa. 

Citra panas Matahari tampak bagai lukisan Van Gogh.


Citra panas Matahari tampak bagai lukisan Van Gogh.


Peta penyebaran panas Matahari terbaru yang dirilis Badan Antariksa Amerika Serikat NASA tidak hanya informatif, tetapi juga unik, tampak bak lukisan Van Gogh.

Setiap piksel dalam peta tersebut menyuguhkan informasi tentang bagaimana temperatur di Matahari berubah, juga menunjukkan mekanisme yang memacu perubahan temperatur di atmosfer Matahari, korona.

Peta tersebut dibuat oleh Nicholeen Viall, ilmuwan NASA di Goddard Space Flight Center. Untuk membuatnya, Viall menggunakan fasilitas yang ada pada Solar Dynamics Observatory yang mempu menggabungkan cahaya dari 10 panjang gelombang yang berbeda.

Dari peta, terlihat daerah yang memanas atau mendingin dalam periode 12 jam. Warna merah, kuning dan oranye menunjukkan daerah yang lebih rendah temperaturnya. Karena citra diambil dengan exposure lambat, Viall mengatakan bahwa area Matahari cenderung memanas dengan cepat dan mendingin lebih lambat.

Inilah Eksoplanet Paling Layak Huni




Hasil riset terbaru menyatakan bahwa planet Gliese 581g memang benar-benar ada dan menjadi planet ekstrasurya paling layak huni.

Gliese 581g sempat diragukan keberadaannya 2 minggu setelah pengumuman penemuannya pada 29 September 2010 oleh Lick-Carnegie Exoplanet Survey. Tim HARPS dari Observatorium Jenewa tak berhasil mengkonfirmasi keberadaan Gliese 581g dengan data yang dimiliki.

Kini, observasi yang dipimpin oleh Steven S. Voght dari University of California di Santa Cruz berhasil mengkonfirmasi keberadaan planet itu.

Gliese 581g ialah planet yang memiliki orbit sirkuler, buka orbit elips seperti yang selama ini dipercaya. Analisis juga mengungkap bahwa Gliese 581g memiliki diameter 1,5 kali lebih besar dari Bumi.

Ilmuwan mengatakan, Gliese 581g menerima cahaya kurang lebih sama dengan yang diterima Bumi. Berdasarkan indeks layak huni pada skala 0 sampai 1, Gliese 581g memiliki indeks 0,92, menjadi planet ekstrasurya yang paling layak huni.

Gliese 581g adalah planet yang mengorbit bintang katai merah Gliese 581. Jarak Gliese 581g adalah sekitar 20,5 tahun cahaya dari Bumi.

Survei terbaru juga menunjukkan beberapa eksoplanet layak yang dinilai layak huni lainnya, diantaranya Gliese 667Cc, Kepler-22b, HD85512 dan Gliese 581d. Dengan konfirmasi Gliese 581g, maka sistem keplanetan Gliese 581 menjadi satu-satunya yang memiliki 2 kandidat planet layak huni.

Hasil riset terbaru Gliese 581g dipublikasikan di Astronomical Notes pada Jumat (20/7/2012).

Asteroid 2002 AM31 Melintasi Bumi




Asteroid 2001 AM31 akan melintasi Bumi akhir pekan ini. Warga Bumi berkesempatan untuk melihat benda langit ini.

Asteroid 2002 AM31 akan mencapai jarak terdekat pada Minggu (22/7/2012), melintasi Bumi pada jarak 5,2 juta kilometer.

Berdasarkan informasi Earth Sky, asteroid ini akan melintas tepatnya pada pukul 23.30 UTC atau Senin (23/7/2012) sekitar pukul 06.30 WIB. Pada saat asteroid ini melintas, Matahari di Indonesia jelas sudah terbit dan mungkin Anda pun sudah dalam perjalanan ke kantor.

Meski demikian, kesempatan untuk melihat asteroid ini tak pupus. Warga Bumi bisa melihatnya dengan mengakses Slooh.com. Slooh.com akan menayangkan livestreaming asteroid yang melintas berdasarkan observasi di Prescott Observatory di Arizona dan Kepulauan Canary. 

Perlu diingat bahwa asteroid 2002 AM31 tak berpotensi menumbuk Bumi. Jadi, peristiwa melintasnya asteroid ini tak perlu dikhawatirkan.

Asteroid 2002 AM31 ditemukan tahun 2002. Asteroid ini merupakan salah satu asteroid yang terus diawasi untuk mengetahui kemungkinan membahayakan Bumi di masa depan.

Observasi dengan radar antena di California mengungkap bahwa asteroid ini berdiameter 340 meter. Sementara, observasi di Jet Propulsion Laboratory Pasadena mengungkap bahwa lebar asteroid ini dua kali lipatnya, sekitar 792 meter.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger | Printable Coupons