Jumat, 18 Mei 2012

Perang Galaksi di Centaurus A

Foto di bawah ini menampilkan Centaurus A, ‘galaksi radio’ terdekat dengan Bumi, yang saling memakan satu sama lain.

Perang galaksi: Tarik menarik antara dua sistem



Pakar astronomi kini memperkirakan bahwa Centaurus A terbentuk karena penggabungan dua galaksi berbeda -- dan foto terbaru ini mendukung teori tersebut. Jejak debu dalam foto yang baru dirilis ini diperkirakan adalah sisa-sisa galaksi spiral yang terkoyak-koyak oleh galaksi eliptis raksasa.

Fenomena ini akan terus terlihat di langit kita dan butuh ratusan juta tahun lagi sebelum 'perebutan galaksi' ini benar-benar menghilang.

Centaurus A terletak sekitar 12 juta tahun cahaya dari Bumi. Ia memiliki pusat lubang hitam dengan massa 100 juta kali lebih besar dari Matahari. Ahli astronomi percaya bahwa lubang hitam inilah yang memproduksi frekuensi radio luar biasa besarnya, sekaligus menghasilkan nukleus yang bercahaya dan fitur-fitur jet.

Lokasi sistem Centaurus A yang 'tidak biasa'


Teleskop Observatorium Eropa Selatan di Chile menangkap gambar galaksi ini selama 50 jam. Citra-citra yang mereka dapatkan menampilkan detail mengagumkan dari sistem yang sudah dipelajari secara mendalam tersebut.

"Centaurus A ini menarik karena ia adalah galaksi radio terdekat dengan kita, sehingga lebih mudah untuk dipelajari," kata juru bicara Observatorium Eropa Selatan Richard Hook kepada Yahoo! News. "Ada semacam jejak debu di sekitar pusatnya, yang sebenarnya merupakan satu galaksi tersedot oleh galaksi lain."

"Citra ini sebenarnya punya pencahayaan yang sangat panjang, artinya menunjukkan struktur yang cukup halus. Ini adalah foto terbaik dari sistem Centaurus A yang pernah kami ambil," dia menambahkan.

Centaurus A mendapat nama tersebut karena ia adalah sumber gelombang radio pertama yang ditemukan di konstelasi Centaurus pada 1950an. Centaurus pertama ditemukan oleh astronom Inggris James Dunlop di observatorium Parramatta di Australia, pada 4 Agustus 1826.

Sabtu, 05 Mei 2012

Fenomena Dua Kali Seabad, Gerhana Venus Terjadi Bulan Juni


Fenomena yang sangat langka akan kembali terjadi pada 6 Juni 2012 mendatang. Fenomena tersebut adalah transit planet venus atau disebut juga gerhana planet venus. Fenomena langka ini biasanya terulang kembali sekitar 100 tahun ke depan.
Selama satu abad, transit venus hanya terjadi dalam dua pekan, di abad ini transit venus dapat diamati di tahun 2004 silam dan tahun 2012 ini.
Transit venus terjadi karena posisi matahari, venus dan bumi berada dalam satu garis lurus ditinjau dari semua arah, di mana venus berada di tengah-tengah. Hampir mirip dengan gerhana matahari hanya saja posisi bulan digantikan dengan planet venus.
Pengamatan transit venus pertama kali dilakukan oleh Astronom Persia yaitu Ibnu Sina pada 24 Mei 1032 Masehi menjelang terbenam matahari, kemudian disusun pengamatan pada 5 Desember 1639, 6 Juni 1761, 4 Juni 1769, 9 Desember 1874, 7 Desember 1882 dan terakhir 8 Juni 2004.
“Di Indonesia pengamatan transit venus dilakukan selama tiga kali dari delapan transit venus yang pernah diamati oleh manusia, dua kali dilakukan pada zaman Hindia Belanda pada tahun 1761 dan 1769 oleh Johann Mauritz Mohr, dan satu kali pengamatan pada tahun 2004 oleh para astronom dari observatorium Bosccha Bandung, Planetarium Jakarta dan Yogyakarta dan sejumlah titik pengamatan lainnya,” tulis laman kafeastronomi.com
Bagi dunia ilmu pengetahuan, transit venus sarat dengan nilai historis dan fungsi edukatif misalnya guna penentuan jarak sebenarnya antara bumi dan matahari.
Fenomena ini dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, mulai puku 05.09 wib hingga pukul 11.49 wib.
Secara kasat mata pada tanggal 6 Juni 2012 matahari mungkin tidak ada perbedaan dengan keadaan biasanya, namun bila menggunakan teleskop maupun binocular yang sudah dilengkapi filter matahari akan tampak bintik bulat di sekitar permukaan matahari. Itulah planet Venus.
Namun, pengamatan transit venus akan lebih optimal bilamana kita memiliki teleskop maupun binocular yang sudah dilapisi filter matahari. Diperkirakan transit venus baru akan terjadi pada tahun 2117.

Jumat, 04 Mei 2012

Tak Hanya Supermoon, Hujan Meteor Juga Ramaikan Angkasa 6 Mei

detail berita
Fenomena supermoon bisa disaksikan akhir pekan ini, tepatnya Minggu 6 Mei 2012 (sebelumnya ditulis Sabtu 5 Mei). Selain supermoon, Anda juga bisa menyaksikan puncak hujan meteor Eta Aquarids. Di saat puncak, setiap satu menit ada satu meteor yang melintas di langit.

"Puncak hujan meteor ini pada tanggal 6 Mei. Pada dini hari terbit di timur, lalu menjelang subuh di arah tenggara," jelas Profesor Riset Astronomi Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (4/5/2011).

Hujan meteor Eta Aquarids adalah fenomena angkasa tahunan yang terjadi manakala Bumi melintasi sisa debu komet Halley. Di saat puncak akan ada 60 meteor per jam, alias satu meteor per menit.

Djamaluddin menjelaskan, hujan meteor Eta Aquarids muncul dari bintang Eta Aquarids di rasi Aquarius. Fenomena ini terjadi setiap tahun, dari tanggal 19 April hingga 28 Mei. Puncaknya antara 6 Mei hingga 8 Mei dinihari.

Menurut alumnus Universitas Kyoto, Jepang, ini, Bumi melintasi debu komet Halley sebanyak dua kali dalam setahun. Lintasan pada April-Mei menghasilkan hujan meteor Eta Aquarids, sedangkan jika melintas pada Oktober menghasilkan hujan meteor Orionids.

"Orionids tidak sebesar Eta Aquarids, hanya sepertiga dari Eta Aquarids," terangnya.

Komet Halley merupakan komet yang terlihat dari bumi setiap 75-76 tahun. Diberi nama Halley karena ditemukan oleh Edmund Halley.

Sedangkan supermoon atau lunar perigee adalah fenomena yang terjadi saat Bulan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi. Jarak rata-rata Bulan dengan Bumi adalah 384 ribu km. Nah, pada saat supermoon terjadi, jarak Bulan dengan Bumi sekitar 357 km. Sehingga pada saat fenomena terjadi, jarak bulan lebih dekat 27 ribu km dari jarak rata-ratanya.

Menurut space.com (30/4), supermoon pada 6 Mei mendatang merupakan jarak bulan dengan Bumi yang paling dekat di tahun 2012 ini. Saat peristiwa terjadi Bulan akan lebih besar dan lebih terang hingga 16 persen dari rata-rata.

Fenomena ini terjadi karena orbit Bulan bukanlah lingkaran sempurna. Pada 28 November mendatang akan terjadi fenomena yang berkebalikan dengan supermoon. Di akhir tahun nanti, saat Bulan purnama, Bulan sedang berada di titik terjauh dari Bumi. Sehingga Bulan akan tampak kecil dan redup. Supermoon sebelumnya terakhir kali terlihat pada Maret 2011.

Supermoon Tahun Ini, Terbaik bagi Indonesia

Fenomena Supermoon akan terjadi lagi pada Minggu (6/5/2012). Sebelumnya, Supermoon terjadi pada 19 Maret 2011.

Mutoha Arkanuddin dari Jogja Astro Club (JAC) mengatakan, "Kalau Supermoon tahun lalu terbaik di Amerika, maka Supermoon tahun ini adalah Supermoon terbaik bagi Indonesia."

Pada saat Supermoon terjadi nanti, Bulan akan berada pada jarak sekitar 357.000 kilometer, 10 persen lebih dekat dari jarak biasanya. Jarak yang lebih dekat membuat Bulan akan tampak 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari biasanya.

Menurut Mutoha, Supermoon tahun ini bisa dinilai yang terbaik dari selisih antara saat terjadinya purnama, perigee, dan saat Supermoon tampak. "Tahun ini purnama terjadi pada pukul 10.30, sementara perigee-nya pada 3.30 UT atau 10.30 WIB. Jadi bersamaan," ungkap Mutoha saat dihubungiKompas.com, Rabu (2/5/2012).

Selisih antara saat terjadinya purnama dan perigee dengan waktu yang memungkinkan untuk pengamatan di Indonesia juga lebih singkat. "Di Indonesia, kita hanya perlu menunggu sekitar 6 jam untuk melihat Supermoon. Kalau di Amerika tahun ini harus menunggu 12 jam," papar Mutoha.

Meski istimewa, penampakan Supermoon tak akan bisa disadari dengan mudah. Diperlukan teleskop untuk membandingkan besarnya bulan saat Supermoon dengan saat purnama biasa. Mutoha dan anggota komunitas JAC berencana membuat dokumentasi agar publik menyadari perbedaan besar Bulan tersebut.

Sementara itu, Mutoha menegaskan bahwa tak ada kaitan antara Supermoon dengan bencana dan gempa bumi. Meski demikian, dampak Supermoon pada air pasang perlu diwaspada

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger | Printable Coupons